Sabtu, 26 September 2015
10 jenis hewan peliharaan
10 Jenis Hewan Peliharaan

Hewan apa yang paling Anda gemari? Jawabannya pasti beragam, mulai dari kucing, anjing, kelinci, monyet, burung, dan lain sebagainya. Lalu hewan apakah yang paling disenangi untuk dipelihara? Jawabannya tentu juga beragam. Bisa sama dengan hewan yang disukai, namun bisa pula berbeda dengan yang dipelihara.
Alasannya pun bermacam-macam. Ada yang suka memelihara karena hewan itu lucu, unik, cantik, imut, menggelikan, dan suka bermain. Namun ada pula yang memeliharanya karena langka, atau kekhasannya.
Nah, dari sekian banyak jenis hewan, sedikitnya ada 10 jenis hewan yang suka dipelihara. Berikut ini ke-10 jenis hewan yang paling digemari untuk dipelihara di rumah. Tentu saja, ini tidak berdasarkan rangking (peringkat), melainkan keumumannya saja.
1. Anjing

Hewan ini bermacam-macam jenis. Ada anjing Herder, Bulldog, Peking, Pomeranian, Poodle, Chihuahua, Mini Pincher, Papillon, Rootwieler, dan lainnya. Ada belasan jenis anjing di dunia ini. Masing-masing punya keunikan dan keunggulan. Karena itu, tak heran bila banyak orang yang suka memeliharanya.
2. kucing
Seperti anjing, kucing pun beragam jenisnya. Ada kucing Persia, Angora (Anggora), Bengal, Birman, Bambino, Tiffanie, Ceylon, dan lainnya. Semuanya dipelihara juga karena keunikannya, kelucuannya, kecantikannya. Tak jarang, seorang pemelihara rela menghabiskan banyak biaya demi hewan kesayangannya ini.
Manakah yang paling banyak dipelihara antara anjing dan kucing? Sebagian menyatakan banyak anjing, sebagian lainnya menyatakan banyak kucing. Yang pasti, masing-masing daerah dan wilayah berbeda-beda. Misalnya di Eropa, orang lebih suka memelihara anjing daripada kucing. Sebaliknya di Indonesia, orang lebih suka memelihara kucing dibandingkan anjing.
3. Ayam
Jenis unggas yang satu ini sebenarnya lebih banyak dipelihara karena kebutuhan primer dalam jumlah yang sangat banyak. Mereka ini lebih pas disebut dengan peternak ketimbang pemelihara. Namun demikian, banyak pula masyarakat yang suka memelihara ayam di rumah-rumahnya dan hanya beberapa atau satu dua ekor saja. Ayam yang sering dipelihara mayoritasnya ayam jago. Namun bila lebih spesifik lagi, ayam yang dipelihara biasanya ayam ras seperti bekisar, Bangkok, dan lainnya.
4. Burung
Dibandingkan ayam, tampaknya masyarakat lebih suka memelihara burung. Kalau ayam berguna untuk bisa cepat bangun pagi (kalo pas lagi ngantuk banget, tetap tidur juga sekalian ngorok, hehehe).
Burung yang dipelihara biasanya merpati atau dara, betet, cendrawasih, merak, kakatua, elang, nuri, pipit, dan lainnya. Masing-masing dipelihara karena keindahan suaranya, bulunya, matanya yang tajam, dan lainnya. Burung merpati atau dara, misalnya, karena keindahan suara atau kicauannya, terkadang harganya lebih mahal yang mentah dibandingkan sudah matang. Kalo sudah matang, paling mahal Rp 50 ribu. Itupun sudah tambah aneka makanan lainnya.
5. Kelinci
Kelinci termasuk hewan yang paling banyak dipelihara. Terutama karena bulunya yang unik, kelucuannya yang menggelikan dan bikin gemas, atau lainnya. Anak-anak biasanya paling suka main sama kelinci. Selain karena ramah, ya paling lucu dan menggemaskan.
Bagi yang hobi memelihara kelinci, biasanya mereka rela menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk menggalang hobinya ini. Tapi, bagi yang biasa-biasa saja, malah lebih sering makan kelinci, terutama dijadikan sate.
6. Marmut
Marmut juga cukup banyak dipelihara, terutama karena kelucuan dan kelincahannya. Tak jarang, mereka yang suka memelihara marmut mengikutsertakannya dalam sejumlah kontes, terutama lomba lari. Tapi sekencang apapun marmut lari, ia masih kalah dengan juara sprint seperti Usain Bolt. Namun demikian, banyak pula orang yang enggan memeliharanya karena geli atau takut. Sebab, bentuk tubuhnya mirip tikus, tapi bukan tikus got kok.
7. Monyet
Hewan ini memang sangat familiar. Sebab, ia mudah ditemukan. Monyet terbilang hewan yang lucu dan menggemaskan. Karenanya tak heran ia sering diikutkan dalam berbagai event, seperti tari topeng monyet.
8. Ikan
Bila hewan lain dipelihara dalam jumlah satu hingga tiga ekor, beda dengan penggemar ikan, mereka biasanya memelihara beragam jenis dan jumlah. Terkadang sampai 10 macam. Mulai dari ikan mas, koi, cupang, lele, gabus, kakap, dan lainnya. Namun yang paling banyak dipelihara biasanya ikan mas dan koi. Beberapa di antaranya hanya memelihara ikan cupang, karena bentuknya yang unik.
9. Kuda
Tak banyak orang memelihara kuda. Hanya sebagian saja. Kalau pun ada yang mau memeliharanya, biasanya karena kebutuhan atau sekadar hobi saja. Walau terhitung hewan jinak, tapi banyak orang enggan memeliharanya. Masalahnya karena sulit mencari pakannya (makanannya).
10. Ular
Dari sekian banyak jenis hewan peliharaan, mungkin yang sedikit dipelihara adalah ular. Sebab, ular dikenal banyak bisa (racun, wisa kata orang Banjar). Sekali menggigit, seseorang dapat keracunan dan akhirnya meninggal kalau yang menggigit ular Sanca. Jangankan mau memelihara, melihatnya saja sudah banyak yang lari.
Bila ular sanca bisa membunuh dengan bisa-nya, ular piton justru membunuh mangsanya dengan cara melilit. Tak jarang, hewan seperti sapi atau kambing dapat dengan mudah dikalahkan kalau dia sudah melilit tubuhnya.
Itulah sepuluh macam jenis hewan yang banyak dipelihara orang. Namun demikian, masih ada pula yang memelihara hewan lainnya seperti buaya, beruang, musang, dan sejumlah hewan ternak lainnya seperti bebek, angsa, kambing, kerbau, atau sapi. (syafik)
Ternak
Ternak
Pengertian
Ternak dapat berupa binatang apa pun (termasuk serangga dan vertebrata tingkat rendah seperti ikan dan katak). Namun, dalam percakapan sehari-hari orang biasanya merujuk kepada unggas dan mamalia domestik, seperti ayam, angsa, kalkun, atau itik untuk unggas, serta babi, sapi, kambing, domba, kuda, atau keledai untuk mamalia. Sebagai tambahan, di beberapa daerah di dunia juga dikenal hewan ternak yang khas seperti unta, llama, bison, burung unta, dan tikus belanda mungkin sengaja dipelihara sebagai ternak. Jenis ternak bervariasi di seluruh dunia dan tergantung pada sejumlah faktor seperti iklim, permintaan konsumen, daerah asal, budaya lokal, dan topografi.Kelompok hewan selain unggas dan mamalia yang dipelihara manusia juga disebut (hewan) ternak, khususnya apabila dipelihara di tempat khusus dan tidak dibiarkan berkelana di alam terbuka. Penyebutan "ternak" biasanya dianggap "tepat" apabila hewan yang dipelihara sedikit banyak telah mengalami domestikasi, tidak sekedar diambil dari alam liar kemudian dipelihara. Ke dalam kelompok ini termasuk ngengat sutera, berbagai jenis ikan air tawar (seperti ikan mas, gurami, mujair, nila, atau lele), beberapa jenis katak (terutama bullfrog), buaya, dan beberapa jenis ular. Usaha pemeliharaan ikan umumnya disebut sebagai perikanan atau, lebih spesifik, budidaya ikan.
Sejarah
Hewan didomestikasikan ketika perkembangbiakan dan kehidupan mereka dikendalikan oleh manusia. Sepanjang waktu berlalu, perilaku hewan, siklus hidup serta fisiologinya telah berubah secara signifikan. Saat ini begitu banyak hewan ternak yang tidak mampu hidup di alam liar. Anjing didomestikasikan di Asia Timur 15000 tahun yang lalu. Kambing dan domba didomestikan di Asia 8000 tahun yang lalu. Babi didomestikasikan 7000 tahun yang lalu di Timur Tengah dan China.[1]Praktek pemeliharaan
Praktek pemeliharaan hewan ternak amat bervariasi di berbagai tempat di dunia, dan bervariasi pula antara jenis hewan. Hewan ternak umumnya dipelihara di dalam kandang dan diberi makan atau diberikan akses menuju makanan (digembalakan). Beberapa tidak mengkandangkan hewannya atau membiarkan hewan memilih kapan akan masuk kandang (jelajah bebas). Pemeiharaan hewan ternak dalam sejarah merupakah bagian dari kehidupan kaum nomaden yang berpindah-pindah mengikuti musim. Beberapa kaum di Asia Tengah dan Afrika Utara masih hidup sebagai kaum nomaden bersama hewan ternaknya.Kandang hewan memiliki bentuk dan jenis yang bervariasi, mulai dari pagar tertutup tanpa atap, hingga bangunan bertingkat dengan atap dan memiliki mekanisme pengaturan temperatur dan kelembaban (lihat lingkungan dan bangunan pertanian). Kandang umumnya hanya digunakan sebagai tempat hewan ternak untuk tidur dan diberi makan; jenis kandang lain diperuntukan khusus untuk perkawinan hewan dan pemeliharaan anakan hewan.
Hewan yang dipelihara di dalam kandang umumnya bersifat intensif jika pemeliharaan di luar ruangan tidak dianggap menguntungkan karena membutuhkan lahan yang luas. Namun pemeliharaan di dalam kandang bersifa kontroversial karena menghasilkan berbagai masalah seperti bau, penanganan limbah, persebaran penyakit hewan, dan kesejahteraan hewan (lihat peternakan pabrik).
Hewan ternak dapat dipantau dengan berbagai cara seperti penggunaan label (dicat di atas kulit hewan atau digantung di telinga) atau dengan cara yang modern seperti penggunaan RFID yang ditanam di bawah kulit. Implan microchip juga dapat ditanam di dalam tubuh hewan ternak untuk memantau kondisi hewan seperti perubahan komposisi darah, denyut jantung, temperatur tubuh, dan sebagainya sehingga dapat menjadi pengingat jika hewan ternak menunjukan gejala sakit.
Penggunaan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan laju pertumbuhan hewan ternak juga dilakukan, namun dibatasi karena dapat mengganggu kesehatan hewan dan kualitas produk hewan yang dihasilkan. Bahan kimia lain yang digunakan pada peternakan adalah vaksin dan multivitamin untuk menjaga kesehatan hewan, dan pestisida untuk mencegah keberadaan serangga di dalam kandang. Metode ini umumnya dilakukan di dalam peternakan pabrik karena secara alami hewan ternak tidak mampu membersihkan diri di dalam kandang yang sempit.
Yang diternakkan
Yang dimaksud dengan peternakan adalah kegiatan ternak yang lebih bersifat intensif atau terpola dengan terpadu. Teratur dan terukur mulai dari manajemen kandang dan manajemen pakan. Kandang dibuat dengan desain dan ukuran tertentu. Begitu pula pakan dengan nutrisi yang kadar gizinya terhitung sesuai dengan kebutuhan ternak. Pada umummnya yang diternakkan adalah ikan, unggas, dan ternak hewan ruminasia seperti kambing, sapi termasuk rusa. Lebih spesifik lagi adalah yang bernilai ekonomi.Jumat, 04 September 2015
pengertian ternak
Halo gays kalian bingung mencari hewan ternak atau hewan peliharaan yu gabung disini dan buka artikel kami
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dll..
Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.
Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi. Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.
Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.
Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan hasilnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah jasanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya.
Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah adalah perkebunan apel .
Beternak kelinci juga banyak memiliki manfaat, diantaranya yaitu daging yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan industri, kotoran serta air kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.
Manajemen pemeliharaan ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan. Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, antara lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Hewan, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran.
Pakan yang berkualitas baik atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan dapat menentukan kualitas ternak. Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berbeda. Ternak yang diberi makanan bermutu (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang berkualitas baik, sebaliknya ternak yang makanannya kurang baik juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah.
Yang ada hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa adanya suatu sistem tertentu. Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas berkeliaran tanpa kandang.
Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya .
PERTERNAKAN
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dll..
Sejarah peternakan
Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol). Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah .Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.
Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi. Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.
Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.
Macam-macam hewan ternak
Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu .Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan hasilnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Tujuan
Suatu usaha agribisnis seperti peternakan harus mempunyai tujuan, yang berguna sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara memperoleh keuntungan. Bila tujuan ini yang ditetapkan maka segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, konsep akuntansi dan manajemen harus diterapkan. Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi waktu luang tujuan utama memang bukan merupakan aspek komersial, namun harus tetap mengharapkan modal yang ditanamkan dapat kembali.Manfaat dan hasil beternak
Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya, kotorannya dapat dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan. Bahkan jenis-jenis kambing tertentu dapat dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah jasanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya.
Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah adalah perkebunan apel .
Beternak kelinci juga banyak memiliki manfaat, diantaranya yaitu daging yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan industri, kotoran serta air kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.
Manajemen pemeliharaan ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan. Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, antara lain :Seleksi Bibit, Pakan, Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Hewan, Tata Laksana Pemeliharaan dan Pemasaran.
Pakan yang berkualitas baik atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan dapat menentukan kualitas ternak. Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berbeda. Ternak yang diberi makanan bermutu (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang berkualitas baik, sebaliknya ternak yang makanannya kurang baik juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah.
Cara beternak khas di daerah Indonesia
Setiap daerah memiliki budaya ternak sendiri, budaya Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya penduduk yang diteliti masih memiliki kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari. Begitu pula di Maluku, bidang peternakan belum menjadi sebuah bidang yang ditekuni oleh masyarakat.Yang ada hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa adanya suatu sistem tertentu. Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas berkeliaran tanpa kandang.
Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya .
Langganan:
Komentar (Atom)